Pada degup jantung dan gerak nadi,
ada relung kehidupan yang kita lalui.
Di relung hidup itu
kitalah yang mencipta sendiri kelarai nyawa;
Memilih benang, tekat dan warnanya.
Sungguh, pada lewat degup jantung,
kita sudah memilih kelarainya
dan bagaimana sudah simpul matinya.
21 Januari 2015
Alhamdulillah Tuhan memanjangkan lagi serelung nyawa. Tidak lupa, terima kasih atas ucapan teristimewa, sahabat-sahabat pembaca blog atas ucapan kenangan kelahiran 41 tahun yang lalu.
Pada darah yang tumpah, pada nyawa di ambang sakarat, masakan terlupa bakti jasa dan pengorbanan bonda. – Ibnu Ahmad al-Kurauwi